Kamis, 10 Maret 2011

Pribadi yang Tenang



Pribadi yang baik, sikap resah, gelisah, panik, merupakan tanda ketidak tenangan seseorang dalam bersikap dan berprilaku. Sikap tersebut dapat mendatangkan situasi disekitarnya tidak bersahabat. Bahkan akan memupuk sikap ceroboh, emosional, dan membuat orang lain terdzalimi. Padahal prestasi, kesuksesan, dapat diraih oleh seseorang yang hatinya senantiasa berada dalam keadaan tenang. Seseorang yang memiliki pribadi yang tenang dapat dilihat dari kemampuan berpikirnya yang jernih, kemampuan menghimpun informasi yang akurat, dan kemampuan dalam bertindak yang selalu tepat, efektif, dan efesien. Semua itu diperoleh dari keyakinan yang tinggi pada Allah SWT. Sementara keyakinan dapat diperoleh dari ilmu pengetahuan dan pemahaman. Hal yang ironis jika seseorang bisa berprestasi tanpa ilmu dan pengalaman atau tanpa pendekatan pada Allah. Karena dengan ilmu, seseorang dapat merangkum berbagai informasi; dan melalui pengalaman seseorang akan meraih sejuta wawasan. Begitu juga dengan pendekatan melalui dzikir dan doa akan menyebabkan seseorang bertambah keyakinan pada sang Khalik. Keyakinan dapat muncul dari latihan yang intensif. Orang yang terbiasa hidup sederhana, misalnya. Yang sejak kecil dididik untuk hidup sederhana, maka setelah dewasa, di kala jabatan telah digenggamnya tak membuatnya silau karena baju ke-zuhud-an senantiasa melekat dalam dirinya. Itu salah satu bukti akan terinternalisasinya ilmu dan kedekatan dari pada Allah SWT hingga menjadikan-Nya sebagai yang utama. Saudaraku, marilah kita pupuk diri kita menjadi pribadi yang tenang, namun tetap terkendali. Karena dengan sikap tenanglah akan melahirkan pribadi yang bijak dan berwibawa. Maka di saat kita dilanda gelisah, cukuplah Allah menjadi tempat pemberi ketenangan. Semoga Allah SWT yang menggenggam setiap hati hamba-hamba-Nya senantiasa melimpahkan ketenangan kepada kita. Amin. Wallahua’lam.
Oleh KH. Abdullah Gymnastiar


Ketenangan adalah kebutuhan setiap orang. kaya, miskin, tua, muda semua mendambakan sebuah ketenangan. Tidak jarang, seseorang rela mengeluarkan banyak uang demi memeperoleh ketenangan dan kedamaian. Dan atau seseorang rela menempuh perjalanan jauh hanya untuk membuat diri dan hatinya tenang dan bahagia. Lalu...bagaimana dan dimanakah sebenarnya ketenangan itu??? dan bagaimana menjadikan diri kita seorang pribadi yang tenang dan menenangkan??

Pribadi yang tenang bukan berarti yang berlaku lamban, tapi tenang adalah tentang cermat dalam berpikir dan hati-hati dalam memilih. Tenang adalah tentang penyampaian kabar buruk dengan cara yang bijak, penyampaian fakta keras dengan cara yang lembut. Tenang juga adalah tentang perealisasian sebuah kerumitan dengan cara yang sederhana, pemberitahuan berita panas dengan cara yang dingin dan atau penolakan berat dengan cara yang ringan, dll.

Dan cara mendapatkan semua sumber ketenangan yang abadi itu adalah Menjadikan diri kita mempunyai  keintiman hubungan bersama Allah SWT. Ketenangan seperti inilah yang menjadi obat dari segala penyakit hati dan kekacauan hidup.

Hanya seseorang yang pernah panik yang bisa merasakan kenikmatan sebuah tenang setelah dia menyadari kekacauannya. Hanya seseorang yang pernah gundah yang bisa menikmati ketenangan setelah mengetahui kesakitannya.


Maka beruntunglah pribadi yang mengambil pelajaran dari kesalahan. Sama sekali tidak ada alasan untuk mereka merasa menyesal tentang sesuatu yang sudah lewat, yang mungkin timbul atas kekurang tenangan sikap dalam pemilihan desain masa depan. Dan karena ketenangan itu pula, terhapusnya segala kekhawatiran mereka tentang sakit atau pahitnya kehidupan, karena mereka yakin sumber dari segala sumber ketenangan yaitu Allah SWT akan selalu siap menemani dan menyambut hamba hambanya yang senantiasa memohon KepadaNYa. Ketenangan akan selalu hadir karena mereka juga menghadirkan Allah dalam setiap aktivitasnya.